Video Ver Telenovela - Onlineutara jalan Yogya-Solo tepatnya ada di desa Karangasem kecamatan Bokoharjo kabupaten Sleman Yogyakarta, dengan cara administratif candi Prambanan terdapat diperbatasan pada kabupaten Klaten (Jawa Tengah) serta kabupaten Sleman (Yogyakarta).
Candi Prambanan yaitu candi Hindu paling besar di Jawa Tengah dengan ketinggian seputar 47 m, tetapi seperti dengan candi-candi yang lain, Candi Prambanan diketemukan kembali dalam situasi roboh serta hancur dan ditumbuhi semak belukar. Hal semacam ini lantaran sudah ditinggalkan manusia pendukungnya beratus-ratus th. silam. Dengan cara administratif kompleks candi ini ada di perbatasan Jawa Tengah serta Daerah Istimewa Yogyakarta. Lihat Juga : Jogja Bay
Orang-orang kerap menyebutkan candi ini dengan nama candi Larajonggrang, satu sebutan yang sesungguhnya salah lantaran semestinya Rara Jonggrang. Kata rara dalam bhs Jawa untuk menyebutkan anak gadis. Dalam narasi rakyat Rara Jonggrang di kenal juga sebagai putri Prabhu Ratubaka yang namanya diabadikan juga sebagai nama peninggalan kompleks bangunan di perbukitan Saragedug samping selatan Candi Prambanan. Diceritakan dalam narasi itu ada seseorang raksasa Bandung Bandawasa namanya. Ia memiliki kemampuan supranatural serta mau mempersunting putri Rara Jonggrang. Karenanya dia mesti bikin candi dengan seribu arca didalamnya kurun waktu satu malam. Keinginan itu dipenuhi oleh Bandung Bandawasa, tetapi Rara Jonggrang curang hingga ketika yang ditetapkan candi itu belum usai, kurang suatu arca lagi. Bandung Bandawasa geram serta mengutuk putri Rara Jonggrang jadi pelengkap arca yang keseribu. Arca itu dipercayai juga sebagai arca Durgamahisasuramardhini yang ada di bilik utara Candi Siwa. Yang pasti Durgamahisasuramardhini yaitu istri Dewa Siwa. Baca Juga : Harga Tiket Jogja Bay
Deskripsi perihal gugusan candi seperti yang dimaksud dalam prasasti Ciwagrha bisa dibanding dengan kompleks candi Prambanan, memanglah gugusan candi yang di bangun pusatnya dipagari tembok keliling serta dikitari oleh jejeran cnadi perwara yang disusun bersap cuma Candi Prambanan. Demikian juga dijelaskan seluruhnya candi perwara sama berbentuk serta ukuran. Hal-hal lain yang menarik juga yaitu 2 buah candi apit, semasing didekat pintu masuk utara serta selatan. Info tentang gugusan candi yang terdapat didekat sungai mengingatkan pada gugusan candi Prambanan dengan sungai Opak di samping baratnya apabila dari jarak pada sungai Opak serta gugusan candi Prambanan serta ada pembelokan aliran sungai kemungkinan pembelokan itu berlangsung di antara desa Kelurak serta Bogem. Dengan hal tersebut, nampaknya uraian yang ada dalam prasasti Ciwagrha perihal gugusan candi itu lebih pas dengan situasi candi Prambanan.
Karakter keagamaan candi Prambanan yang Hinduistis itu diantaranya bisa di ketahui dari susunan pantheon atau arca-arca serta relief-relief narasi yang dipahatkannya. Empat dari 6 candi paling utama serta perwara yang ada dihalaman pertama didalam bilik-biliknya ada arca. Candi Siwa mempunyai 4 bilik, yakni bilik paling utama menghadap ke timur diisi arca Siwa Mahadewa yang berdiri di atas yoni yang disangga oleh seekornaga. Arca Siwa Mahadewa ini yaitu sentral dari pemujaan di Candi Prambanan. Bilik yang ke-2 dibagian selatan diisi arca Siwa Mahaguru ; bilik ketiga disisi barat diisi arca Ganeca (anak Dewa Siwa) yang digambarkan bekepala gajah berbadan manusia. Bilik ke empat disisi utara diisi arca durga Mahisasuramardhini yakni arca Durga (cakti/istri Siwa) yang sukses menaklukkan raksasa yang berwujud mahisa (lembu jantan). Arca itu digambarkan berdiri diatas punggung lembu jantan sembari tangannya menarik ekor lembu. Arca inilah yang dalam narasi rakyat di kenal juga sebagai arca Rarajonggrang, putri Prabhu Boko9. Tata letak arca-arca itu tak umum pada candi-candi India. Terdapat banyak pakar memiliki pendapat bahwa tata dewa-dewa di Candi Siwatersebut melambangkan susunan pemerintahan saat itu. Dewa Siwa juga sebagai dewa paling utama melukiskan raja yang berkuasa. Dewa Siwa Mahaguru melambangkan golongan pendeta sebagai penasihat spiritual raja. Dewa Ganeca juga sebagai dewa perang melambangkan kemampuan pertahanan, tengah Dewa Durga Mahisasuramardhini melukiskan permaisuri raja yang selalu mengikuti raja. Di candi Wisnu cuma ada satu bilikdan diisi arca Dewa Wisnu, sedang bilik Candi Brahma diisi arca Dewa Brahma. Ketiga candi paling utama itu menghadap ke timur serta tiga candi didepannya (candi perwara) menghadap ke barat. Candi perwara yang ditengah (menghadap Candi Siwa), ada arca nandi, yakni wahana (= kendaraan Dewa Siwa) hingga umum juga dimaksud candi Nandi. Mengenai candi perwara yang lain lantaran tak didapati arca di dalamnya, jadi dimaksud Candi A serta B.
Seni hias yang sangatlah menarik di kompleks Candi Prambanan ini yaitu hiasan-hiasan yang berbentuk relief arca dewa Lokapala (8 dewa penjaga arah mata angin) yang dipahatkan pada dinding luar kaki Candi. Selain itu, juga ada relief narasi Ramayanadan Kresnayana. Relief Ramayana dipahatkan pada dinding dalam pagar langkan Candi Siwa di candi Brahma. Relief Kresnayana dipahatkan pada dinding dalam pagar langkan Candi Wisnu. Terkecuali relief arca Dewa Lokapala, relief Ramayana, serta Kresnayana, seni hias di kompleks Candi Prambanan yang menonjol yaitu hiasan yang umum dimaksud motif prambanan, yakni satu hiasan pada batur candi yang berbentuk seekor singa yang dalam posisi duduk diapit oleh pohon kapaltaru (= pohon hayati/pohon kehidupan). Hiasan sejenis ini cuma ada di candi Prambanan hingga dimaksud dengan motif candi prambanan. Hiasan-hiasan yang lain yang banyak menghiasi dinding luar batur candi yaitu pohon kalpataru yang diapit sepasang mahluk kayangan yang umum dimaksud kinara-kinari (= mahluk berkepala manusia berbadan burung). Lihat Juga : Liburan ke Garut
Dengan cara garis besar data fisik perihal kompleks Candi Prambanan bisa di jabarkan seperti berikut : pada halaman pertama (paling sakral) ada 3 candi paling utama, 3 candi perwara, 2 candi apit, 4 candi kelir, serta 4 candi pojok/patok. Kesemua candi dihalaman paling utama itu sudah sukses direkonstruksi lagi sedang dari 224 candi perwara di halaman ke-2, cuma sebagian candi perwara yang sudah sukses direkonstruksi. Sekarang ini baru dikerjakan usaha-usaha untuk coba merekonstruksi sebagian candi perwara yang lain. Mengenai ukuran semasing candi yang sukses di ketahui yaitu : candi Siwa luasnya 34 x 34 mtr. ; tinggi 47 mtr.. Candi Brahma 20 x 20 mtr. ; tinggi 33 mtr.. Candi Wisnu 20 x 20 mtr. ; tinggi 33 mtr.. Candi Nandi 16, 71 x 15, 21 mtr. ; tinggi 27, 06 mtr.. Candi A 14, 37 x 14, 37 mtr. ; tinggi 24, 53 mtr.. Candi B 14, 41 x 14, 37 mtr. ; tinggi 24, 36 mtr..
Candi yang terbesar yaitu candi Siwa yang memiliki ketinggian 47 m, tengah yang lain yaitu candi Brahma serta candi Wisnu yang letaknya di samping kanan serta kiri candi Siwa.
Di seputar candi Prambanan bisa dikunjungi juga sebagian candi Budha seperti candi Sajiwan, candi Lumbung, candi Sewu serta candi Plaosan.