From Personal To Business - Perencanaan
Jujur saja, karena keputusan untuk go corporate (seperti yang diistilahkan oleh seorang rekan via telepon) lebih banyak unsur bonek-nya, 90% planning justru dibuat setelah menemukan lokasi kantor. Tentu saja cara ini tidak patut ditiru karena seharusnya lokasi ditentukan oleh rencana (termasuk visi dan misi) kita, mau dibawa kemana usaha yang akan kita bangun tersebut. Pada artikel berikut, saya akan berbagi tentang aspek-aspek apa saja yang sebaiknya dipikirkan matang-matang. Semua masih berdasar pengalaman saya, jadi jangan bandingkan dengan teori perencanaan sebenarnya dari mata kuliah manajemen maupun ekonomi yah :)
Tujuan
Saat memutuskan masuk ke zona Business, kita harus memiliki tujuan yang jelas karena ngeblog kita bukan sekedar kerja sampingan maupun memenuhi rasa lapar perut kita sendiri (dan juga keluarga kita), namun juga harus memenuhi biaya “investasi” yang kita keluarkan untuk membangun maupun menjalankan “perusahaan” kita.
Bidang-bidang usaha yang akan kita geluti haruslah sudah dipilah matang. Apakah hanya berfokus ke semacam blog network dan media online, atau dikembangkan pula ke arah lain seperti jasa internet, layanan publik, edukasi, atau bahkan usaha offline. Penentuan bidang usaha ini lah yang memberi pengaruh utama terhadap proses implementasi Business Blogging yang akan kita jalani.
Karena kebetulan mendapat tempat yang cukup luas (dan termasuk murah ), saya sendiri memilih untuk menggado-gadokan beberapa jenis usaha (termasuk offline — yang sudah dikasih bocoran diem-diem aja yah ). Namun untuk core business masih akan tetap berpegang pada Business Blogging karena untuk saat ini pengetahuan saya hanya di situ.
Target Pelanggan
Berkaitan dengan jenis usaha, target pelanggan akan menentukan pemilihan lokasi usaha beserta kualifikasi karyawan-karyawannya. Ini berlaku untuk Business Blogging sekalipun. Gak lucu kan kalau blog yang dibuat berkisar tentang fisika, namun karyawan yang kita pilih sama sekali gak ada yang menguasai fisika (ini gak ngomongin copas loh, hehehe).
Sumber Daya
Berdasarkan jenis usaha yang ingin dibuka, tentukan sumber daya apa saja yang sekiranya diperlukan. Meja kursi karyawan dan komputer sudah tentu merupakan keharusan. Bagaimana dengan ventilasi udara / AC / kipas angin, komputer server, printer / fax / scanner / photocopy, dan sebagainya.
Budget
Memang ujung-ujungnya duit. Selain modal awal untuk membangun kantor, setidaknya siapkan pula dana operasional untuk 3 bulan (6 bulan lebih bagus lagi) ke depan. Sehingga apabila di awal kerja kita belum menghasilkan, kita masih punya cadangan dana untuk menjalankan usaha kita. Apabila dana terbatas, siasati dengan memperkecil pengeluaran untuk sumber daya. Misalnya dengan membeli mebel yang tidak terlalu terkenal namun kualitasnya bagus (setidaknya tahan hingga 2-3 tahun). Dana membeli printer / fax / scanner / photocopy juga dapat dihemat dengan membeli printer multi-fungsi.
Saya sendiri akan memboyong berbagai peralatan di kamar untuk modal awal kantor. Termasuk lemari, laptop, dan PC. Nanti kalau kantornya sudah ada duitnya baru deh beli lemari lagi, hehehe.
Adakah yang sekiranya terlewat dari pembahasan perencanaan di atas? Kalau iya, mohon diingatkan. Karena siapa tahu saya sendiri juga belum mengatisipasi hal tersebut.