Ekonom Universitas Indonesia, Chatib Basri mengungkapkan Anny Ratnawati merupakan sosok yang tepat untuk menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang baru.
"Anny Ratnawati, calon yang bagus. Dia punya pengalaman banyak sebagai Dirjen Anggaran," ujar Chatib saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Selasa, 18 Mei 2010.
Chatib adalah ekonom yang dikenal dekat dengan Sri Mulyani. Selain menjadi staf Khusus Menkeu, Chatib juga menjadi Ketua Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) UI yang pernah dipimpin Sri Mulyani.
Menurut dia, Anny memiliki pengalaman mumpuni dan sangat berharga jika memang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Menteri Keuangan. Dia sudah lama malang melintang di Kementerian Keuangan, bahkan sejak Menkeu dipegang oleh Jusuf Anwar.
"Anny sudah menjabat pejabat di Depkeu, pernah menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPLK), kemudian jadi Dirjen Anggaran di bawah pimpinan Sri Mulyani," kata dia.
Ekonom Universitas Hasanuddin, Marsuki yang dikenal dekat dengan Anny Ratnawati mengatakan kelemahan Anny adalah mungkin belum dikenal luas oleh pelaku pasar.
Namun, Chatib mengatakan, "Tidak juga. Saya kira di kalangan pelaku pasar, Anny masih OK. Memang kalau dibandingkan dengan Sri Mulyani yang sudah lama menjadi pengamat dan ditulis media memang berbeda."
Yang jelas, menurut Chatib, di Kementerian Keuangan sudah ada sistem yang berjalan. Direktorat di Kemkeu juga ditangani oleh sosok lain yang punya kapasitas, seperti Rahmat Waluyanto yang menangani utang, Fuad Rahmany yang mengawasi pasar modal dan direktorat lainnya.
"Kalau saya, tidak khawatir terhadap soal pasar," kata Chatib.
Nama Anny Ratnawati belakangan semakin menguat seiring dengan rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan nama Menkeu. Disebut-sebut nama Menkeu akan diumumkan pada 20 Mei 2010.
Anny menjadi calon kuat karena Istana menghendaki Menkeu diisi oleh sosok perempuan guna menjaga proporsi keterwakilan wanita di kabinet. Anny juga dikenal sebagai mantan Dosen Pembimbing Susilo Bambang Yudhoyono saat mengikuti program doktor di Institut Pertanian Bogor.
Yang tak kalah penting adalah Anny dianggap sebagai sosok pengimbang antara blok penganut paham ekonomi neoliberal melawan blok ekonomi kerakyatan. Anny juga bisa diterima oleh kalangan DPR karena dianggap sebagai profesional yang tidak berada di kubu tertentu.
"Anny berada di jalur ekonomi jalan tengah seperti kemauan SBY," ujar Marsuki, ekonom yang dikenal dekat Anny Ratnawati. (art)
"Anny Ratnawati, calon yang bagus. Dia punya pengalaman banyak sebagai Dirjen Anggaran," ujar Chatib saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Selasa, 18 Mei 2010.
Chatib adalah ekonom yang dikenal dekat dengan Sri Mulyani. Selain menjadi staf Khusus Menkeu, Chatib juga menjadi Ketua Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) UI yang pernah dipimpin Sri Mulyani.
Menurut dia, Anny memiliki pengalaman mumpuni dan sangat berharga jika memang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Menteri Keuangan. Dia sudah lama malang melintang di Kementerian Keuangan, bahkan sejak Menkeu dipegang oleh Jusuf Anwar.
"Anny sudah menjabat pejabat di Depkeu, pernah menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPLK), kemudian jadi Dirjen Anggaran di bawah pimpinan Sri Mulyani," kata dia.
Ekonom Universitas Hasanuddin, Marsuki yang dikenal dekat dengan Anny Ratnawati mengatakan kelemahan Anny adalah mungkin belum dikenal luas oleh pelaku pasar.
Namun, Chatib mengatakan, "Tidak juga. Saya kira di kalangan pelaku pasar, Anny masih OK. Memang kalau dibandingkan dengan Sri Mulyani yang sudah lama menjadi pengamat dan ditulis media memang berbeda."
Yang jelas, menurut Chatib, di Kementerian Keuangan sudah ada sistem yang berjalan. Direktorat di Kemkeu juga ditangani oleh sosok lain yang punya kapasitas, seperti Rahmat Waluyanto yang menangani utang, Fuad Rahmany yang mengawasi pasar modal dan direktorat lainnya.
"Kalau saya, tidak khawatir terhadap soal pasar," kata Chatib.
Nama Anny Ratnawati belakangan semakin menguat seiring dengan rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan nama Menkeu. Disebut-sebut nama Menkeu akan diumumkan pada 20 Mei 2010.
Anny menjadi calon kuat karena Istana menghendaki Menkeu diisi oleh sosok perempuan guna menjaga proporsi keterwakilan wanita di kabinet. Anny juga dikenal sebagai mantan Dosen Pembimbing Susilo Bambang Yudhoyono saat mengikuti program doktor di Institut Pertanian Bogor.
Yang tak kalah penting adalah Anny dianggap sebagai sosok pengimbang antara blok penganut paham ekonomi neoliberal melawan blok ekonomi kerakyatan. Anny juga bisa diterima oleh kalangan DPR karena dianggap sebagai profesional yang tidak berada di kubu tertentu.
"Anny berada di jalur ekonomi jalan tengah seperti kemauan SBY," ujar Marsuki, ekonom yang dikenal dekat Anny Ratnawati. (art)
