Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pajak, Fiskal, Moneter, dan Kebijakan Publik, Haryadi B Sukamdani, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memilih orang yang tepat, yaitu Agus Martowardojo, menjadi menteri keuangan menggantikan Sri Mulyani.
"Kami mendukung, karena ia (Agus Martowardojo) merupakan orang yang mengerti sektor riil," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu malam, menanggapi pengangkatan Dirut Bank Mandiri Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
Ia mengatakan Agus memiliki kemampuan manejerial yang mumpuni dan telah teruji saat memimpin bank terbesar di Indonesia tersebut. Selain itu, ia menilai Agus Martowardojo juga memiliki integritas yang cukup baik di kalangan perbankan.
"Kami berharap Agus juga memiliki komunikasi politik yang baik untuk berhadapan dengan DPR," katanya.
Lebih jauh Hariyadi mengharapkan menteri keuangan yang baru tersebut segera melakukan dua langkah penting terkait perpajakan, yaitu kebijakan pajak yang tidak ramah terhadap dunia usaha dan kebijakan pajak yang lebih fokus pada upaya menutupi defisit anggaran.
"Kami berharap dalam waktu dekat bisa membahas persoalan perpajakan yang harus dibersihkan dari oknum. Selain itu kebijakan pajak seharusnya tidak hanya untuk menutupi anggaran pemerintah, tapi bagaimana pajak juga bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
"Kami mendukung, karena ia (Agus Martowardojo) merupakan orang yang mengerti sektor riil," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu malam, menanggapi pengangkatan Dirut Bank Mandiri Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
Ia mengatakan Agus memiliki kemampuan manejerial yang mumpuni dan telah teruji saat memimpin bank terbesar di Indonesia tersebut. Selain itu, ia menilai Agus Martowardojo juga memiliki integritas yang cukup baik di kalangan perbankan.
"Kami berharap Agus juga memiliki komunikasi politik yang baik untuk berhadapan dengan DPR," katanya.
Lebih jauh Hariyadi mengharapkan menteri keuangan yang baru tersebut segera melakukan dua langkah penting terkait perpajakan, yaitu kebijakan pajak yang tidak ramah terhadap dunia usaha dan kebijakan pajak yang lebih fokus pada upaya menutupi defisit anggaran.
"Kami berharap dalam waktu dekat bisa membahas persoalan perpajakan yang harus dibersihkan dari oknum. Selain itu kebijakan pajak seharusnya tidak hanya untuk menutupi anggaran pemerintah, tapi bagaimana pajak juga bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
