Beberapa buku kepemimpinan mencatat suksesnya para pimpinan perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan loyalitas karyawannya melalui cerita. Ya, hanya bermodal cerita. Bukan yang fiktif tentunya, namun yang benar-benar terjadi dan berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan perusahaan tersebut. Salah satunya adalah Medtronic, sebuah perusahaan yang fokus di bidang kedokteran / medis. Kisah keberhasilan produk mereka dalam membantu menyelamatkan hidup orang lain berulang kali disematkan dalam benak puluhan ribu karyawan Medtronic. Alhasil, tidak hanya yang berinteraksi langsung dengan pasien saja yang dapat merasakan emosi dan perasaan orang-orang yang memanfaatkan produk mereka, bahkan karyawan sekelas manajer yang jarang berhadapan langsung dengan dokter atau pun pasien pun turut merasa bahagia apabila ada satu nyawa lagi yang berhasil diselamatkan.
Seperti dikutip dari buku “Around The Corporate Campfire” karangan Evelyn Clark (terjemahan bahasa Indonesia diterbitkan oleh Gramedia, Januari 2007):
Jelas bahwa prestasi itu membuat para pemimpin dan pemegang saham Medtronic sangat bersemangat. Namun, itu bukanlah tujuan sesungguhnya mengapa para pegawai perusahaan ini datang bekerja setiap hari dengan bersemangat. Sumber antusiasme mereka dapat ditelusuri melalui beragam cerita, seperti yang dikisahkan beberapa tahun lalu di program liburan oleh seorang pria. Nyawa pria ini juga diselamatkan oleh perangkat pacu jantung Medtronic. Anaknya bekerja di Medtronic, bukan sebagai ilmuwan atau petugas penjualan, namun sebagai seorang manajer yang tidak terbiasa berinteraksi dengan para pasien atau dokter.
“Pada suatu malam, setelah beberapa lama bekerja di Medtronic, ia menelpon ke rumah,” ujar sang ayah kepada para hadiran. Mereka mengobrol, hingga kemudian anaknya berkata pelan, “Papa, hari ini aku menyelamatkan nyawa seseorang.”
Jelas sudah bahwa rangkaian kata yang bersumber dari kejadian nyata memiliki kekuatan untuk mempengaruhi atau mengubah pikiran dan memotivasi seseorang. Dalam banyak pengaplikasian, hasil akhir yang tercapai tidak hanya meningkatnya motivasi karyawan terhadap apa yang mereka kerjakan, namun juga turut mendongkrak hasil penjualan produk mereka.
Inilah yang dinamakan dengan Story Marketing atau pemasaran berbasis cerita.
Dalam internet business, Story Marketing dapat dianggap sebagai percabangan dari Article Marketing. Contohnya mudah, lihat saja sales page produk-produk digital yang bertebaran di dunia maya. Rata-rata menceritakan pengalaman mereka dan juga manfaat yang mereka dapatkan setelah menggunakan produk tersebut. Ini ditambah pula dengan disertakannya beberapa testimoni yang mendukung.
Namun, berbeda dengan Article Marketing yang lebih memanfaatkan layanan-layanan article directory, Story Marketing justru akan lebih optimal hasilnya apabila diaplikasikan melalui blog atau forum. Atau komunitas lah pada intinya. Dengan berbagi cerita dan pengalaman kepada komunitas kita, maka tingkat awareness mereka terhadap produk yang kita ceritakan akan bertambah. Syukur-syukur kalau nantinya terjadi konversi.
Permasalahnnya, di Indonesia saat ini kebanyakan masih berfokus pada Article Marketing. Yang memanfaatkan media blog pun jarang sekali yang menulis berdasarkan pengalaman pribadi mereka. Kebanyakan hanya mempromosikan, bukan merekomendasikan. Tahu bedanya kan? :)
Misalnya begini:
- Join program affiliate XXX yuk, banyak produknya dan minimum payoutnya cuman $10. Daftarnya lewat referral link-ku yah.
- Kemarin aku baru daftar program affiliate XXX. Ternyata lumayan, banyak pilihan produknya. Setelah aku baca-baca lagi, minimum payoutnya juga cuman $10. Kayaknya perlu nih untuk dicoba. Ada yang mau coba bareng?
Jelas terlihat kan yang mana yang promosi dan yang mana yang merekomendasi?
Sayangnya, pasar Indonesia juga masih perlu diedukasi lagi untuk tidak gampang terpesona oleh strategi pemasaran yang mengandalkan angka dicetak tebal dan screenshot yang tampak asli. Sekali lagi, mana yang sekedar berpromosi untuk mendapat komisi dan mana yang merekomendasi secara jujur harus jeli dibedakan. Yang jelas tidak perlu down dan bunuh diri kalau Anda pernah jadi korban penipuan sales page, karena saya juga berulang kali pernah mengalaminya, hehehe.
Intinya, jika Anda memiliki sebuah blog, terutama blog bisnis, terapkanlah Story Marketing dengan sebaik-baiknya. Honest and based on true experience itu yang utama. Percayalah, keduanya akan membawa hasil yang optimal.
Eh, tapi jangan lupa untuk membangun komunitas terlebih dahulu yah :)