Bagi publisher Google AdSense, ada salah satu istilah yang kalo denger bisa bikin pikiran bete, hati sumpek, dan perut mual — smart pricing. Smart pricing ini adalah sistem ‘penyesuaian’ nilai klik yang diberlakukan oleh Google AdSense terhadap penghasilan publisher, berdasarkan oleh banyak parameter yang terkadang justru di luar kontrol kita sebagai publisher. Kalo ‘disesuaikannya’ dibikin naik sih gpp, ini masalahnya sebaliknya.
Loh kok earning kita bisa diturunkan gara-gara sesuatu yang di luar kontrol kita? Ya bisa dong, suka-suka Google… kan itu layanan milik mereka. Kalo gak mau ya gak usah pasang Google AdSense lagi, hehehe.
Contohnya begini:
Anda menulis tentang ayam jantan. Kebetulan, stok iklan yang ada adalah tentang bebek betina. Karena sedikit banyak berhubungan dan satu spesies :p maka iklan yang dimunculkan pun adalah mengenai bebek betina tersebut. Happy iklannya muncul? Eits, jangan dulu. Berhubung iklan yang muncul KURANG RELEVAN dengan isi halaman artikel kita, maka efek smart pricing pun akan berlaku apabila iklan tersebut diklik. Yummy!
Yang lebih menjadi masalah, efek smart pricing ini berlaku secara global. Jadi, jika ada SATU SAJA situs Anda yang terkena smart pricing, maka penghasilan dari SELURUH situs Anda juga akan terkenda dampaknya. Yummy!
Sudah mulai merasa bete, sumpek, dan mual? :)
Saya sendiri sudah bosan terkena efek smart pricing ini dan memang menjadikannya sebagai salah satu alasan untuk sedikit demi sedikit meninggalkan Google AdSense. Tapi, gara-gara niat meninggalkan Google AdSense dan sama sekali mengabaikan situs-situs saya yang dipasangi Google AdSense, saya justru menemukan tips sederhana untuk ‘mengalahkan’ smart pricing.
Bagaimana tidak, semenjak tidak diurus, meskipun jumlah klik dan trafik menurun drastis, ternyata penghasilan saya justru MENINGKAT. Penyebabnya adalah nilai CPC yang menjadi 2x lipat sebelumnya. Saya sendiri sudah sempat menanyakan ke beberapa orang publisher lain dan mereka mengatakan bahwa saat-saat ini nilai CPC mereka justru cenderung menurun. Berarti, kenaikan nilai CPC ini tidak berlaku secara global (pada akhir tahun misalnya, CPC naik secara global). Yummy!
Nah, bagi (yang masih berminat menjadi) publisher Google AdSense, kunci untuk menghindari smart pricing sebenarnya sederhana. Utamakan KUALITAS di atas KUANTITAS.
Ada banyak caranya, tapi saya akan berfokus pada ketidaksengajaan yang saya alami saja, yaitu KUALITAS TRAFIK.
Jadi, setelah dilakukan analisa mendalam :) maka saya baru tahu bahwa, meskipun trafik saya menurun drastis, namun yang tidak lagi hadir adalah pengunjung dari negara-negara tertentu saja — negara-negara yang tidak termasuk ke dalam jajaran premium traffic. Negara premium traffic? Seperti US dan UK misalnya.
Intinya, fokuskan trafik Anda pada pengunjung dari negara-negara premium saja.
Caranya bagaimana? Use your creativity ah :) Salah satu yang bisa digunakan adalah dengan mem-filter pengunjung yang datang dan HANYA menampilkan iklan Google AdSense bagi pengunjung negara-negara tertentu saja. Misalnya dengan menggunakan plugin wordpress yang bernama IP to Nation (cari sendiri linknya).
Indonesia? Jelas bukan premium trafik :) Jadi jangan asal pasang iklan Google AdSense di situs berbahasa Indonesia atau yang banyak dikunjungi oleh orang Indonesia. Toh Google udah mengingatkan secara halus dengan membuat iklan mereka tidak muncul di situs-situs berbahasa Indonesia. Kalo masih ngeyel dan dipaksa untuk muncul ya siapa yang salah kalo earningnya cuman dikit :)
Semoga bermanfaat.
Loh kok earning kita bisa diturunkan gara-gara sesuatu yang di luar kontrol kita? Ya bisa dong, suka-suka Google… kan itu layanan milik mereka. Kalo gak mau ya gak usah pasang Google AdSense lagi, hehehe.
Contohnya begini:
Anda menulis tentang ayam jantan. Kebetulan, stok iklan yang ada adalah tentang bebek betina. Karena sedikit banyak berhubungan dan satu spesies :p maka iklan yang dimunculkan pun adalah mengenai bebek betina tersebut. Happy iklannya muncul? Eits, jangan dulu. Berhubung iklan yang muncul KURANG RELEVAN dengan isi halaman artikel kita, maka efek smart pricing pun akan berlaku apabila iklan tersebut diklik. Yummy!
Yang lebih menjadi masalah, efek smart pricing ini berlaku secara global. Jadi, jika ada SATU SAJA situs Anda yang terkena smart pricing, maka penghasilan dari SELURUH situs Anda juga akan terkenda dampaknya. Yummy!
Sudah mulai merasa bete, sumpek, dan mual? :)
Saya sendiri sudah bosan terkena efek smart pricing ini dan memang menjadikannya sebagai salah satu alasan untuk sedikit demi sedikit meninggalkan Google AdSense. Tapi, gara-gara niat meninggalkan Google AdSense dan sama sekali mengabaikan situs-situs saya yang dipasangi Google AdSense, saya justru menemukan tips sederhana untuk ‘mengalahkan’ smart pricing.
Bagaimana tidak, semenjak tidak diurus, meskipun jumlah klik dan trafik menurun drastis, ternyata penghasilan saya justru MENINGKAT. Penyebabnya adalah nilai CPC yang menjadi 2x lipat sebelumnya. Saya sendiri sudah sempat menanyakan ke beberapa orang publisher lain dan mereka mengatakan bahwa saat-saat ini nilai CPC mereka justru cenderung menurun. Berarti, kenaikan nilai CPC ini tidak berlaku secara global (pada akhir tahun misalnya, CPC naik secara global). Yummy!
Nah, bagi (yang masih berminat menjadi) publisher Google AdSense, kunci untuk menghindari smart pricing sebenarnya sederhana. Utamakan KUALITAS di atas KUANTITAS.
Ada banyak caranya, tapi saya akan berfokus pada ketidaksengajaan yang saya alami saja, yaitu KUALITAS TRAFIK.
Jadi, setelah dilakukan analisa mendalam :) maka saya baru tahu bahwa, meskipun trafik saya menurun drastis, namun yang tidak lagi hadir adalah pengunjung dari negara-negara tertentu saja — negara-negara yang tidak termasuk ke dalam jajaran premium traffic. Negara premium traffic? Seperti US dan UK misalnya.
Intinya, fokuskan trafik Anda pada pengunjung dari negara-negara premium saja.
Caranya bagaimana? Use your creativity ah :) Salah satu yang bisa digunakan adalah dengan mem-filter pengunjung yang datang dan HANYA menampilkan iklan Google AdSense bagi pengunjung negara-negara tertentu saja. Misalnya dengan menggunakan plugin wordpress yang bernama IP to Nation (cari sendiri linknya).
Indonesia? Jelas bukan premium trafik :) Jadi jangan asal pasang iklan Google AdSense di situs berbahasa Indonesia atau yang banyak dikunjungi oleh orang Indonesia. Toh Google udah mengingatkan secara halus dengan membuat iklan mereka tidak muncul di situs-situs berbahasa Indonesia. Kalo masih ngeyel dan dipaksa untuk muncul ya siapa yang salah kalo earningnya cuman dikit :)
Semoga bermanfaat.
