SEA Games, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak PRIMA) meminta atlet dan PB segera melengkapi data baik tes fisik maupun tes kesehatan mereka bila ingin Surat Keputusan (SK) SEA Games-nya segera diterbitkan.
SEA Games - Selama ini, beberapa PB memang mengeluhkan lambatnya proses SK SEA Games tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan pencairan dana pelatnas, salah satunya adalah uang saku atlet sebesar Rp 150.000 per bulan. Padahal Satlak PRIMA justru menunggu inisiatif mereka untuk segera memberikan hasil tes fisik dan kesehatan masing-masing atletnya.
"SK itu didasari hasil tes fisik dan tes kesehatan. Jadi kami menunggu mereka melengkapi data-data tersebut," ujar Ketua Satlak PRIMA, Tono Suratman.
Tono menerangkan, keterlambatan melakukan tes fisik dan tes kesehatan tidak hanya datang karena kendala internal dalam tubuh PB. Melainkan juga datang dari segi mental atlet sendiri.
"Bukan hanya belum tes fisik dan tes kesehatan, beberapa PB bahkan belum melakukan seleksi pelatnas SEA Games XXVI karena masalah internal. Selain itu dari atlet juga terkadang masih ragu-ragu untuk tes fisik dan kesehatan karena takut hasilnya mengecewakan lantas dicoret dari daftar pelatnsa," paparnya.
Sampai saat ini tercatat baru tujuh cabor yang telah menerima SK SEA Games XXVI yaitu panjat tebing, karate, gulat, pencak silat, judo, tinju dan sepak takraw. Dua cabor lainnya yakni wushu dan anggar akan segera menyusul.
Untuk itu pria yang juga menjabat sebagai Ketua PB IKASI ini mengharapkan kesadaran atlet dan PB untuk segera melengkapi data-data tersebut agar SK bisa cepat turun mengingat pelaksanaan SEA Games Council Meeting terakhir akan segera diselenggrakan pada Desember 2010 mendatang.
SEA Games - Selama ini, beberapa PB memang mengeluhkan lambatnya proses SK SEA Games tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan pencairan dana pelatnas, salah satunya adalah uang saku atlet sebesar Rp 150.000 per bulan. Padahal Satlak PRIMA justru menunggu inisiatif mereka untuk segera memberikan hasil tes fisik dan kesehatan masing-masing atletnya.
"SK itu didasari hasil tes fisik dan tes kesehatan. Jadi kami menunggu mereka melengkapi data-data tersebut," ujar Ketua Satlak PRIMA, Tono Suratman.
Tono menerangkan, keterlambatan melakukan tes fisik dan tes kesehatan tidak hanya datang karena kendala internal dalam tubuh PB. Melainkan juga datang dari segi mental atlet sendiri.
"Bukan hanya belum tes fisik dan tes kesehatan, beberapa PB bahkan belum melakukan seleksi pelatnas SEA Games XXVI karena masalah internal. Selain itu dari atlet juga terkadang masih ragu-ragu untuk tes fisik dan kesehatan karena takut hasilnya mengecewakan lantas dicoret dari daftar pelatnsa," paparnya.
Sampai saat ini tercatat baru tujuh cabor yang telah menerima SK SEA Games XXVI yaitu panjat tebing, karate, gulat, pencak silat, judo, tinju dan sepak takraw. Dua cabor lainnya yakni wushu dan anggar akan segera menyusul.
Untuk itu pria yang juga menjabat sebagai Ketua PB IKASI ini mengharapkan kesadaran atlet dan PB untuk segera melengkapi data-data tersebut agar SK bisa cepat turun mengingat pelaksanaan SEA Games Council Meeting terakhir akan segera diselenggrakan pada Desember 2010 mendatang.
